SYAMALA
Di kota Mithila hiduplah seorang
wanita yang bernama Urmila. Urmila memiliki seorang putra dan seorang putri.
Karena dia merasa sudah tidak sanggup lagi mencari nafkah disana maka ia
mencoba keberuntunganna di tempat lain.
Maka Urmila kemudian pergi ke
kota Avanti dan mulai bekerja di rumah seorang Brahmana. Pada suatu kesempatan,
anak-anaknya sangat lapar dan ia terpaksa harus mencuri beberapa makanan milik
tuannya.
Beberapa waktu berlalu dan putri
Urmila yang bernama Syamala, tumbuh besar menjadi seorang gadis yang cantik dan
menikah dengan Yama.
Yama memberitahu Syamala,”
sebagai istriku, kau bisa tinggal dimana saja dirumahku. Namun ada tujuh
ruangan yang tidak boleh untuk dimasuki oleh siapapun termasuk kau. Kamar-kamar
itu selalu terkunci, kau tidak boleh memasukinya. Tidak boleh seorangpun
membuka pintu untuk menuju ketujuh ruangan itu”.
Sementara itu, karena usianya
Urmila akhirnya ia meninggal.
Sedangkan Syamala mengikuti apa
yang telah dikatakan oleh Yama untuk beberapa waktu. Ia tidak pernah memasuki
tujuh kamar itu. Akan tetapi keingintahuan nya mulai tumbuh.
Maka ia mulai membuka pintu kamar
yang terlarang itu, namun apa yang dilihatnya sungguh di luar dugaannya dimana
ia melihat para pelayan Yama menyeret ibunya ke dalam jambangan minyak
mendidih.
Karena tidak sanggup melihat
pemandangan itu, maka ia membuka ruangan berikutnya dimana ia melihat tubuh
ibunya sendiri sedang dihancurkan dengan sebuah batu besar.
Syamala menutup pintu kamar itu
dan membuka pintu kamar berikutnya. Dikamar ini ia melihat paku sedang
ditancapkan pada kepala ibunya.
Pada kamar yang keempat, tubuh
Urmila sedang dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan dagingnya di berikan
pada seekor anjing.
Pemandangan yang sama juga
dilihat oleh Syamala pada kamar yang ke lima, enam dan ke tujuh. Setiap kamar
menyajikan pemandangan yang sama dimana ibuny terlihat tersiksa dalam berbagai
neraka.
Syamala kemudian menghadap pada
suaminya dan menceritakan apa yang telah dilakukannya dan menceritakan betapa
terkejutnya yang dialaminya atas pemandangan yang baru saja dilihatnya.”
Mengapa ibuku disiksa seperti itu? Apakah dosanya?”
“Kau memang benar-benar tidak
taat padaku, aku dengan tegas telah mengatakan bahwa kau tidak boleh memasuki
tujuh kamar itu. Ibumu sedang menjalai hukuman yang merupakan hasil dari
perbuatannya dimasa lalu. Ia pernah mencuri tepung yang merupakan milik seorang
Brahmana yang kebetulan adalah majikannya. Mencuri barang-barang yang menjadi
milik seorang brahmana adalah sebuah dosa besar. Sedangkan telah menjadi
peraturan kami bahwa seseorang yang mencuri barang milik seorang Brahmana harus
dihukum selamanya.”
“Aku tidak sanggup melihat ibuku
berada dineraka” kata Syamala,” mohon katakanlah bagaimana aku dapat mengurangi
hukuman yang didapatkannya, bagaimana aku dapat mengurangi penderitaannya?”
“Dalam kelahiran sebelumnya kau
telah melakukan budhastami vrata
delapan kali” jawab Yama” pahala yang didapatkan dari melakukan ritual ini
masih ada padamu, dan belum habis. Jika kau memberikan pahala itu pada ibumu
maka dia akan terbebas dari neraka”.
(Astami adalah hari yang kedelapan dalam setiap bulan. Sebuah ritual
yang dilakukan pada hari astami ini disebut astami vrata. Jika hari ini
kebetulan jatuh pada hari rabu maka itu di sebut sebagai Budhastami vrata).
Syamala kemudian mengikuti saran
suaminya. Dan sebagai hasilnya, Urmila tidak hanya dibebaskan dari neraka dan
berbagai siksaannya, namun ia juga mendapatkan sebuah tempat yang damai di
surga dengan memakai wujud yang baru pula.
Demikianlah hasil dari
pelaksanaan Budhastami vrata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar