Jumat, 15 Juni 2018

BAVISYA PURANA


SYAMALA

Di kota Mithila hiduplah seorang wanita yang bernama Urmila. Urmila memiliki seorang putra dan seorang putri. Karena dia merasa sudah tidak sanggup lagi mencari nafkah disana maka ia mencoba keberuntunganna di tempat lain.

Maka Urmila kemudian pergi ke kota Avanti dan mulai bekerja di rumah seorang Brahmana. Pada suatu kesempatan, anak-anaknya sangat lapar dan ia terpaksa harus mencuri beberapa makanan milik tuannya.

Beberapa waktu berlalu dan putri Urmila yang bernama Syamala, tumbuh besar menjadi seorang gadis yang cantik dan menikah dengan Yama.

Yama memberitahu Syamala,” sebagai istriku, kau bisa tinggal dimana saja dirumahku. Namun ada tujuh ruangan yang tidak boleh untuk dimasuki oleh siapapun termasuk kau. Kamar-kamar itu selalu terkunci, kau tidak boleh memasukinya. Tidak boleh seorangpun membuka pintu untuk menuju ketujuh ruangan itu”.

Sementara itu, karena usianya Urmila akhirnya ia meninggal.
Sedangkan Syamala mengikuti apa yang telah dikatakan oleh Yama untuk beberapa waktu. Ia tidak pernah memasuki tujuh kamar itu. Akan tetapi keingintahuan nya mulai tumbuh.

Maka ia mulai membuka pintu kamar yang terlarang itu, namun apa yang dilihatnya sungguh di luar dugaannya dimana ia melihat para pelayan Yama menyeret ibunya ke dalam jambangan minyak mendidih.

Karena tidak sanggup melihat pemandangan itu, maka ia membuka ruangan berikutnya dimana ia melihat tubuh ibunya sendiri sedang dihancurkan dengan sebuah batu besar.               

Syamala menutup pintu kamar itu dan membuka pintu kamar berikutnya. Dikamar ini ia melihat paku sedang ditancapkan pada kepala ibunya.

Pada kamar yang keempat, tubuh Urmila sedang dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan dagingnya di berikan pada seekor anjing.

Pemandangan yang sama juga dilihat oleh Syamala pada kamar yang ke lima, enam dan ke tujuh. Setiap kamar menyajikan pemandangan yang sama dimana ibuny terlihat tersiksa dalam berbagai neraka.

Syamala kemudian menghadap pada suaminya dan menceritakan apa yang telah dilakukannya dan menceritakan betapa terkejutnya yang dialaminya atas pemandangan yang baru saja dilihatnya.” Mengapa ibuku disiksa seperti itu? Apakah dosanya?”

“Kau memang benar-benar tidak taat padaku, aku dengan tegas telah mengatakan bahwa kau tidak boleh memasuki tujuh kamar itu. Ibumu sedang menjalai hukuman yang merupakan hasil dari perbuatannya dimasa lalu. Ia pernah mencuri tepung yang merupakan milik seorang Brahmana yang kebetulan adalah majikannya. Mencuri barang-barang yang menjadi milik seorang brahmana adalah sebuah dosa besar. Sedangkan telah menjadi peraturan kami bahwa seseorang yang mencuri barang milik seorang Brahmana harus dihukum selamanya.”

“Aku tidak sanggup melihat ibuku berada dineraka” kata Syamala,” mohon katakanlah bagaimana aku dapat mengurangi hukuman yang didapatkannya, bagaimana aku dapat mengurangi penderitaannya?”

“Dalam kelahiran sebelumnya kau telah melakukan budhastami vrata delapan kali” jawab Yama” pahala yang didapatkan dari melakukan ritual ini masih ada padamu, dan belum habis. Jika kau memberikan pahala itu pada ibumu maka dia akan terbebas dari neraka”.

(Astami adalah hari yang kedelapan dalam setiap bulan. Sebuah ritual yang dilakukan pada hari astami ini disebut astami vrata. Jika hari ini kebetulan jatuh pada hari rabu maka itu di sebut sebagai Budhastami vrata).

Syamala kemudian mengikuti saran suaminya. Dan sebagai hasilnya, Urmila tidak hanya dibebaskan dari neraka dan berbagai siksaannya, namun ia juga mendapatkan sebuah tempat yang damai di surga dengan memakai wujud yang baru pula.

Demikianlah hasil dari pelaksanaan Budhastami vrata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  JARASANDHA Kamsa menikah dengan dua putrid Jarasandha. Anak-anak perempuan Jarasandha ini adalah Asti dan Prapti. Mendengar bahwa Krishn...