ANASUYA
(bag.3)
Sumati kemudian memberitahukan sebuah
cerita lain pada ayahnya. Tersebutlah sebuah kota yang bernama Pratisthana. Di
kota itu tinggal seorang brahmana yang menderita penyakit lepra, namun istrinya
dengan setia selalu melayaninya. Dia meminyaki, memandikan dan menyuapi
suaminya. Akan tetapi suaminya brahmana itu memiliki sifat yang kasar dan
sering memarahi istrinya. Namun sang istri selalu melayani suaminya dengan
penuh kesetiaan.
Pada suatu hari, brahmana ini
ingin berpergian pada malam hari. Dan sang istri memapahnya keluar rumah menuju
tempat yang diinginkannya. Saat itu langit sangat gelap dan satu-satunya cahaya
yang tampak adalah kilatan petir yang menyambar. Pada saat yang bersamaan rsi
Mandavya sedang tertidur dijalanan yang gelap itu, dimana pada saat melangkah,
sang Brahmana menginjak tubuh sang rsi. Maka rsi Mandavya kemudian mengutuknya
“Orang yang menyentuh kakiku akan mati segera setelah matahari terbit.”
Mendengar hal itu, maka sang istri kemudian berkata, “Biarlah matahari tidak
terbit selamanya”
Karena istri dari brahmana ini
telah mengumpulkan banyak pahala maka dengan melayani suaminya, maka matahari
pun berhenti bersinar. Berhari-hari telah berlalu dan para deva terkejut
mengetahui matahari tidak bersinar lagi. Apa yang akan terjadi pada bumi jika
matahari tidak bersinar lagi. Dalam keadaan panic mereka kemudian pergi
menghadap deva Brahma, untuk meminta nasehat beliau. Brahma menyadari apa yang
telah terjadi dan ini semua disebabkan oleh kekuatan wanita yang sangat setia
pada suaminya, seorang Pativrata. Maka untuk menghadapinya harus digunakan
kekutan Pativrata juga. Dan telah ditentukan bahwa orang yang memiliki kekuatan
seperti itu hanyalah Anasuya, istri dari
Rsi Atri. Beliau kemudian meminta para deva untuk memohon pada Anasuya agar
bersedia menyelamatkan bumi. Setelah melakukan hal itu maka anasuya berjanji
untuk membantuagar matahari bisa bersinar kembali. Anasuya kemudian pergi pada
wanita yang menjadi istri dari brahmana yang dikutuk agar mati setelah matahari
terbit, Anasuya kemudian meyakinkan bahwa suaminya akan dihidupkan kembali.
Setelah sepuluh hari berlalu,
dalam kegelapan maka matahari pun bersinar kembali. Dan seperti kutukan itu,
maka brahmana itu pun mati segera setelah bersinar kembali, namun karena
Anasuya telah memiiki sakti Pativratanya maka dia menjamin brahmana itu akan
lahir kembali, dan hidup selama seratus tahun. Brahmana itu tidak hanya
mendapatkan kembali nyawanya namun juga mendapatkan kesehatannya sempurna tanpa
cacat tidak sperti sebelumnya. Para deva sangat bahagia dan menghujani bunga
kepaada Anasuya karena jasanya membuat matahari bersinar kembali. Dan mereka
juga memberikan sebuah anugrah padanya, dan anasuya meminta agar Brahma, Visnu
dan Siva lahir sebagai anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar