MAHAMATI
DAN SUMATI (bag. 1)
Dalam garis keturunan para
Bhargava terdapatlah seorang brahmana bernama Mahamati yang memiliki seorang
putra bernama Sumati.
Pada suatu hari Mahamati
memberitahukan putranya, Sumati layanilah gurumu dan pelajarilah Veda.
Selanjutnya kau harus menikah dan memiliki keturunan. Jika keturunanmu telah
tumbuh dewasa maka pergilah kehutandan di hutan hendaknya kau mempelajari kitab
suci, khususnya apa yang disebut sebagai Brahma jnana, pengetahuan kesempurnaan
yang memberikan kesempurnaan.
Sumati tidak menjawab perkataan orang tuanya dan hanya diam saja. Akhirnya Sumati berkata,
Ayah, apa yang ayah sarankan padaku telah ku coba melakukannya beberapa kali.
Aku telah mempelajari kitab suci, Aku mengetahui 10000 kali kelahiranku yang
lampau. Aku telah memiliki banyak ayah, ibu, teman, musuh dan banyak istri. Aku
telah melihat berbagai jenis penderitaan dan kebahagiaan. Aku juga telah
merasakan berbagai penyakit. Aku telah beberapa kali terlahir sebagai Brahmana,
Ksatria, Vaisya, dan sudra, sebagai cacing, binatang dan burung. Aku pernah
menjadi orang kaya dan menjadi orang miskin. Aku juga pernah membunuh
dandibunuh. Aku sering tertawa dan sering menangis menghadapi kehidupan. Aku
masih teringat semua kejadian masa lampauku, pengetahuan tertinggi yang anda
ceritakan padaku sudah aku ketahui selama ini. Lalu mengapa aku harus
menyusahkan diri untuk mempelajari semua kitab suci?
Mahamati sangat terkejut oleh
perkataan anaknya, Nak mengapa anaku yang semula pembisu tiba-tiba berbicara? Apakah
telah terjadi sebuah keajaiban? Katakanlah bagaimana kau bisa memperoleh pengetahuan
seperti itu. Katakanlah apa yang terjadi pada dirimu sebelumnya. Sumati kemudian
menceritakan tentang masa lampaunya. Dan atas pahala yang didapatkannya ia kini
berhasil menjadi seorang Jatismara, yaitu orang yang mengetahui masa lampaunya.
Ia memberitahukan ayahnya tentang
orang-orang baik yang selalu mengikuti jalan
dharma dan mati dengan bahagia. Dengan kata lain mereka mereka yang selalu mengikuti
jalan yang tidak benar akan mati dengan cara tidak membahagiakan. Jika seseorang
pendosa mati maka pelayan Yama akan datang untuk menjemput mereka. Dan jalan menuju
istana Yama sangat menakutkan dan dipenuhi dengan berbagai jenis siksaan.
Terkadan gada kobaran api yang harus dilalui, kemudian ada lubang yang dalam untuk
menjebak para pendosa itu. Para pendosa harus berjalan selama 12 hari sebelum mencapai
istana Yama. Para menteri Yama adalah Mrtya, Kala, Antaka, dan mereka ini memiliki
wajah yang menakutkan. Yama sendiri memiliki beberapatangan yang memegang tongkat
dan sebuah jerat kematian. Ada berbagai jenis neraka yang diperuntukkan bagi para
pendosa. Para pembohong dan mereka menjadi saksi palsu akan akan masuk keneraka
yang bernama Rourava. Di neraka ini mereka dilemparkan kedalam bara api dan menjerit
kesakitan. Setelah neraka Rourava mereka
juga akan pergi ke neraka yang lainnya. Dan setelah mereka menjalani kehidupan
di beberapa neraka maka mereka akan terlahir sebagai
burung, cacing, serangga, binatang, nyamuk, sapi, kuda, gajah, kemudian
pepohonan dan manusia. Pertama kalinya mereka akan menjadi manusia yang rendah,
berpunggung bongkok, berwajah buruk, dll. Dan jika ia mendapatkan beberapa
pahala maka perlahan-lahan ia akan lahir menjadi sorang sudra, vaisya,
ksatriya, dan brahmana. Namun jika seorang melakukan dosa, maka ia akan kembali
menjadi wujud semula dan bahkan akan mundur ke tingkatan yang lebih rendah.
Sumati kemudian mengatakan pada
Matahari tentang apa yang terjadi pada mereka yang melakukan perbuatan yang
baik. Setelah kematiannya kemanapun ia pergi maka para gandharva selalu
mengikuti mereka dan para apsara akan selalu menari disekelilingnya. Kereta
Ilahi turun padanya dan berhiaskan segala ornament surgawi. Ketika periode
waktu pahalanya telah habis maka mereka akan terlahir kembali ke bumi menjadi
sorang raja, atau orang terhormat dan melanjutkan perbuatannya uttuk menentukan
sebagai apa ia kelak jika lahir kembali atau jika mereka bisa mencapai
pembebasan maka mereka tidak akan terlahir kembali.
Sumati telah memberitahukan
Mahamati tentang neraka yang dikenal Raurava. Namun ia masih ingin mengetahui
tentang neraka yang lainnya. Maka Sumati kemudain menceritakan tentang neraka
yang disebut Maharourava, Tamo, Nikrintana, Apratistha dan Taptakumbha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar