VAHU
(bag.1)
Dalam dynasty Surya Vamsa ada
seorang raja yang bernama Vrka. Vrka memilki seorang anak yang bernama Vahu
yang kemudian diangkat menjadi raja setelah kematian ayahnya.
Vahu adalah seorang raja yang
baik yang mengikuti sagala aturan dharma. Ia memerintah bumi dengan baik. Dalam
kitab suci dinyatakan bahwa setiap kasta harus selalu mengikuti aturan yang
ditetapkan bagi masing-masing kasta. Apa yang menjadi kewajiban keempat kasta
ini diceritakan dalam Narada purana.
Kembali ke cerita semula, dimana
Vahu memerintah dengan bijaksana. Sehingga tidak ada orang yang melanggar
kewajiban kastanya. Raja Vahu melakukan upacara Asvamedha di masing-masing
dvipa yang terdapat di bumi. Beliau juga tidak hanya adil dan bijaksana namun
juga telah menahklukan semua raja di bumi. Rakyat merasa bahagia dan hujan pun
turun pada waktunya dan panen mereka selalu berhasil. Para rsi melakakukan
meditasi tanpa merasa terganggu oleh rasa takut dan tidak ada yang berani
berbuat dosa. Raja Vahu memerintah selama 90.000 tahun.
Namun setelah itu, masalah mulai
menimpa. Segala kemasyuran dan kekerasan telah membuatnya mulai besar kepala
dan berpikir”Aku akan mengusai semua orang. Aku amat sakti dan telah melakukan
berbagai tapasya. Mengapa mereka tidak aku buat untuk memujaku? Apalagi aku
adalah penguasa seluruh dunia. Aku tidak melihat ada orang lain yang lebih
unggul dariku.”
Ego kelihatan sepele ini tanpa
disadari merupakan sebuah bencana dan akan membawa akibat buruk. Kepemilikan
atas empat hal yaitu masa muda, kekayaan, kekuasaan dan tanpa pertimbangan,
akan membawa seseorang menuju kehancuran. Akan tetapi, disayangkan bahwa
keempat hal ini menjadi satu pada diri raja Vahu. Maka ia mulai merasa curiga
iri hati sehingga terciptalah permusuhan bagi mereka yang bersifat iri hati.
Diantara raja-raja yang sakti
yang menjadi musuhnya adalah raja Haihaya dan Talajangha. Dan karena raja Vahu
telah melenceng dari jalan kebenaran, maka Visnu dan Laksmi meninggalkan
kerajaannya, sehingga setelah perang selama kurang lebih satu bulan, Haihaya
dan Talajangha berhasil mengalahkannya. Mereka menyingkirkan Vahu dan berhasil
mengusirnya ke hutan.
Selanjutnya mereka merampas istri
Vahu yaitu Yadavi. Kedua musuhnya ini tidak puas hanya dengan mengusir Vahu
dari kerajaan, namun mereka juga kawatir jika suatu saat keturunan Vahu akan
membalas dendam. Mereka kemudian meracni
Yadavi (dalam cerita ini, agak bertentangan dengan purana lain yang
mengatakan bahwa Vahu memilki istri kedua dan istri kedua inilah yang meracuni
Yadavi).
Setelah merenungi bencana yang
menimpanya, maka Vahu mulai menyesal kesalahan masa lalunya. Bersama istrinya,
ia kemudian memutskan untuk meminta perlindungan dan nasehat pada rsi Qurva.
Namun karena perjalanan menuju ke asram sang rsi cukup jauh hingga membuat raja
VAhu menderita haus dan lapar. Beliau kemudian menemukan sebuah telaga dan
meminum air telaga itu. Vahu dan istrinya kemudian beristirahat dibawah sebuah
pohon besar.
Di atas pohon itu tinggal banyak
jenis burung. Mereka mulai bercakap-cakap sesama burung.” sembunyi, sembunyi,
raja Vahu yang jahat telah datang kesini, lebih baik tidak melihatnya.”
Raja Vahu mendengar perkataan
burung itu dan meras sangat sedih. Dia juga melihat orang-orang mulai menghinanya
dengan bebas. Bahkan rakyatnya juga tidak memperlihatkan simpati setelah
melihat raja mereka telah ditahklukan. Ini membuat sang raja sangat sedih
hingga tidak ingin hidup lagi untuk selanjutnya. Kesehatannya semakin menjadi
semakin buruk dan usia Tanya hampir berakhir. Dan seperti telah ditakdirkan. Ia
meninggal saat tiba di pertapaan rsi Ourva.
Melihat hal itu, istrinya yang
setia ingin mengikuti suaminya dengan membakar diri dalam kobaran api kremasi
suaminya.
Namun rsi Ourva melarangnya
dengan berkata,”Kau ingin melakukan suatu perbuatan yang dosanya sama dengan
membunuh seseorang. Itu adalah sebuah dosa yang tidak akan aku biarkan terjadi.
Hentikanlah pikiran itu. Aku bisa melihat dengan mata batinku bahwa kau akan
melahirkan seorang raja yang sakti.” Yadavi mendengarkan kata-kata sang rsi
dengan seksama. Hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan upacara penguburan
raja Vahu dan tinggal dipertapaan sang rsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar