KANDARPA
(Bag.2)
Para dewa memutuskan untuk
mengikuti naasehat Brahma. Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana membuat
Siva dan Parvati jatuh cinta dan menikah? Maka raja para dewa memanggil dewa
Asmara yaitu Kandarpa atau Madana.
Indra berkata,”Kandarpa, kau
harus membantu kami. Sekarang sudah tidak ada jalan keluar lain. Siva sedang
melakukan tapasya di gunung Himalaya. Dan Parvati juga berada diwilayah itu.
Tugasmu adalah membuat keduanya jatuh cinta.”
Kandarpa kemudian pergi ke tempat Siva melakukan
tapasya. Segera setelah Kandarpa tiba disana, maka tempat itu berubah menjadi
pemandangan pada musim semi, yang menggoda hati. Bunga-bunga mengembang dan
lebah madu berterbangan. Burung-burung bernyanyi riang dan wewangian semerbak
di udara. Siva berusaha berkonsentrasi pada tapanya beratnya. Namun bau wangi
itu mulai mengganggunya.
Ketika semua ini sedang
berlangsung Parvati yang mencium wewangian semerbak itu, juga tidak tahan untuk
datang ketempat itu. Dia begitu cantik sehingga Siva langsung jatuh cinta
padanya. Dan Parvati juga tampak menyukai Siva.
Akan tetapi, semuanya tidak
berjalan semudah itu. Bagaimana pun juga Siva. Beliau mengetahui keanehan yang
terjadi. Bagaimana tiba-tiba tapanya bisa terganggu? Mengapa tiba-tiba saat itu
melirik sekelilingnya, beliau melihat Kandarpa
yang sedang bersembunyi. Beliau tahu bahwa Kandarpa lah yang harus bertanggung
jawab atas semua itu.
Siva menjadi murka. Beliau
memiliki mata ketiga yang amat sakti yang berada di dahinya. Kemudian dari mata
ketiga itulah, keluar nyala api yang besar kemudian membakar Kandarpa menjadi
abu.
Istri Kandarpa bernama Rati.
Ketika Rati melihat suaminya telah menjadi abu, maka kesedihannya tak
tertahankan lagi. Pertama-tama dia jatuh pingsan. Lalu setelah siuman ia berkata”Sungguh
malang diriku. Apa yang akan tejadi pada diriku? Suamiku, kekasihku telah
pergi, kemana pergimu suamiku, kekasihku?”
Para Dewa dan Rati lalu menghadap
Siva. Mereka menjelaskan bahwa Kandarpa sebenarnya tidak bersalah. Ia telah
diminta untuk mengganggu tapa Siva, karena masalah raksasa Tarakasura. Lalu
bagaimana nasib Rati?
Siva menjawab demikian” Yang
telah berlalu, biarlah berlalu. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk Kandarpa
sekarang ini. Nanti ia akan lahir kembali di kota Dvaraka sebagai putra Krsna
yang bernama Pradyumna. Setelah itu maka Rati akan bersatu kembali dengan Kandarpa.
Namun untuk beberapa waktu biarkan dia menunggu dulu.”
Para dewa menjadi agak tenang,
namun masih kecewa. Masalahnya adalah perkawinan Siva dan Parvati belum menunjukkan
kepastian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar