GANESA
(Bag.5)
Pintu istana Parvati dijaga oleh
dua pengawal Siva yaitu Nandi dan Bhrngi. Hal ini membuat kedua pengawal
Parvati, Jaya dan Vijaya menjadi jengkel. Mereka berpikir bahwa seharusnya
penjaga disana adalah orang yang memahami dan komunikatif dengan Parvati.
Karena istana itu adalah istana Parvati, bukan istana Siva. Lagi pula Siva
mempunyai kebiasaan memasuki istana pada saat yang tidak penting dan Nandi dan
Bhrngi tidak bisa mencegah hal itu. Maka jaya dan Vijaya meminta Parvati
melakukan sesuatu untuk hal ini.
Parvati kemudian mengambil
seonggok tanah liat dari sebuah telaga dan membentuk tanah itu menjadi seorang
yang berwajah tampan. Dia menghias anak itu bernama Ganesa. Parvati memberitahu
Ganesa.” Kau adalah anakku. Berdirilah di gerbang istanaku. Jangan biarkan
siapapun memasuki istana ibumu.”
Ganesa kemudian mengambil sebuah
cambuk dan memulai tugasnya menjadi pengawal gerbang istana. Sedangkan Parvati
pergi untuk melakukan pemandian.
Beberapa saat kemudian datanglah
Siva bersama pengawalnya.” Mau pergi kemana?”Tanya Ganesa.” Kalian tidak bisa
masuk karena ibuku sedang melakukan pemandian.”Aku adalah Siva”jawab Siva.
“Siapa Siva itu?” tukas Ganesa.”
Aku tidak mau tahu siapa itu Siva. Yang jelas kalian tidak bisa masuk.
Siva mencoba mengacuhkan Ganesa
dan menerobos masuk. Maka Ganesa pun memukuli Siva dengan cambuknya. Siva
menyuruh kedua pengawalnya untuk membasmi penghalang itu. Namun mereka juga dihajar
habis-habisan oleh Ganesa. Kemudian Nandi dan Bhrngi mencoba memegang
masing-masing satu kaki Ganesa. Namun dengan sigap Ganesa mencabut tiang
gerbang itu dan mengahajar kedua pengawal itu hingga mereka berlari ketakutan.
Para dewa dan rsi berdatangan untuk mencari tahu asal keributan itu.
Siva berkata pada Brahma” Mengapa
kau tidak mencoba menenangkan mahluk yang satu ini?”
Brahma kemudian memberikan
penjelasan kepada Ganesa. Akan tetapi Ganesa tidak mengenal Brahma, ia berpikir
bahwa orang ini pasti salah satu pengawal Siva yang lain. Maka ia pun mencabuti
beberapa helai jenggot Brahma hingga beliau pergi karena kesakitan.
Setelah memiliki pengawal yang tangguh,
Parvati menjadi angkuh. Dia terus
mempersenjatai Ganesa . kemudian datanglah para dewa menyerang Ganesa namun
mereka semua dibuat lari.
Visnu kemudian berkata kepada
Siva.” Mahluk ini hanya bisa ditundukkan dengan tipu muslihat. Karena kalau
tidak, tampak ia tak terkalahkan.” Visnu kemudian bertarung melawan Ganesa yang berhasil membuat
Visnu terhindar. Ia juga memukul Siva dengan Gadanya. Kemudian bertarung
sengit, dimana Visnu menggunakan cakra Sudarsana dan Ganesa menggunakan
gadanya. Ketika pertarungan itu terjadi, Siva dengan trisulanya memotong leher
Ganesa. Itulah taktik yang direncanakan oleh Visnu.
Setelah Parvati mengetahui kisah
kematian Ganesa. Kemarahannya meluap. Dia bahkan siap untuk menghancurkan
seluruh alam semesta ini hingga semua orang ketakutan. Kemudian Narada diutus
untuk membujuk Parvati. Namun Parvati setuju untuk membatalkan maksudnya hanya
dengan syarat Ganesa dihidupkan kembali. Syarat kedua adalah bahwa Ganesa harus
diberikan hak dan kedudukan yang sama seperti para dewa.
Syarat-syarat itu disetujui.
Tubuh Ganesa yang berdarah kemudian dibersihkan kembali. Namun kepalanya tidak
ditemukan lagi. Kepala itu telah hilang di medan laga. Siva kemudian mengutus
pengawalnya untuk mencari kepala mahluk pertama yang mereka temui. Maka
kebetulan mereka melihat seekor gajah yang mempunyai satu gading. Kepala gajah
ini kemudian disambungkan ke tubuh Ganesa. Brahma, Visnu dan Siva menggabungkan
kekuatan mereka untuk menghidupkan kembali Ganesa.
Siva kemudian menerima Ganesa
sebagai putranya. Beliau juga menjadikan Ganesa sebagai kepala pengawalnya
yaitu para Gana. Oleh karena itulah dewa berkepala gajah disebut Ganapati. Juga
dinyatakan bahwa suatu doa tidak akan berhasil tanpa diawali dengan doa kepada
Ganesa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar