Rabu, 06 Juni 2018

NARADA PURANA


SUMATI

Bertahun-tahun yang lampau di masa Satya Yuga, tersebutlah seorang raja yang bernama Sumati. Beliau berasal dari dynasty Candra, yang tampan, adil dan bijaksana, yang memerintah dibeberapa belahan bumi. Sumati tidak pernah berbohong dan selalu ramah hingga tidak pernah mengelak meskipun tamunya adalah seekor anjing sekalipun.

Sumati dan istrinya, Satyamati, adalah pasangan yang setia memuja Visnu. Pasangan ini juga adalah pasangan jatismara, yaitu orang yang mengetahui masa lalunya, kehidupan yang lampau. Sumati dan Satyamati senang member makan orang misin, menggali sumur untuk rakyatnya, dan setia melakukan upacara Dhvajarohana vrata. Dan pada saat itu, Satyamati biasanya menari di kuil Visnu.
Tersebutlah seorng rsi yang bernama Vibhandaka. Beliau dan murid-muidnya, pada suatu saat, datang menemui pasangan ini. Sang raja dan permaisuri merasa sangat senang atas kedatangan orang suci ini dan menyambut sang rsi dengan berbagai persembahan.” Kami sangat bersyukur atas kesediaan anda mengunjungi kami” kata mereka.” Mohon beritahukanlah apa yang bisa kami lakukan untuk anda.”
Vibhandaka kemudian memberkati mereka dan menjawab,” Sungguh orang bijaksana. Anda tidak hanya orang besar, namun juga sederhana. Kesederhanaan adalah akar dari segala kebajikan. Aku sangat senang bertemu dengan kalian. Tidak ada hal yang lain yang kau minta selain jawaban dari dua pertanyaan ini. Mengapa kalian sangat setia melakukan Dhvajarohana vrata dan mengapa Satyavati menari di kuil ini?”

Sumati kemudian menceritakan tentang masa lampaunya.
Dalam kehidupan lampaunya, Sumati sebenarnya seorang Sudra yang bernama Matuli yang sangat Jahat. Matuli biasa menyakiti orang lain dan mencuri persembahan yang diberikan untuk para dewa. Karena ia adalah seorang pendosa, maka ia sangat miskin dan kehilangan, semua putranya. Ia juga ditinggalkan oleh teman-temannya. Oleh karena itulah, ia kemudian pergi ke hutan dan hidup dari daging kijang.

Pada suatu saat, Matuli pernah sangat lapar dan kehausan dan tiba di sebuah telaga di tengah hutan. Ada sebuah kuil disamping telaga ini di mana angsa-angsa dan merak beristirahat. Matuli kemudian memuaskan hausnya dengan meminum air telaga. Ia mlai tinggal di dekat puing-puing kuil itu dan memperbaiki beberapa bagian-bagian dari kuil itu yang rusak. Ia juga membangun sebuah rumah untuknya disamping kuil it, sertamenjadi seorang pemburu.

Dua puluh tahun berlalu.

Ada seorang wanita bernama Kokilini yang lahr sebagai putrid dari seorang pemburu kokilini di jauhi oleh teman-temannya juga kerabatnya hingga dia memutuskan untuk pergi ke hutan dalam keadaan has dan lapar. Disan dia bertemu dengan Matuli yang memberinya buah-buahan daging dan air. Matuli menemukannya berkeliaran di pegunungan Vindhya. Dia adalah putrid seorang pemburu yang bernama dambhika yang telah melakukan berbagai jenis kejahatan semasa hidupnya. Namun setelah suaminya meninggal, maka semua teman dan kerabatnya mulai meninggalkannya sehingga Kokilini ini tidak punya tempat untuk mengadu dan sebagainya.

Matuli kemudian menikahi Kokilini. Mereka tinggal disana dan sering meninum-minuman keras hingga mabuk. Dalam keadaan mabuk, mereka biasa menari dikuil. Dan tepat ketika sedang menari mereka tewas dan pengawal Yama datang untuk menjemput mereka.

Namun Visnu berkenan oleh tarian mereka. Dan pada saat yang sama para pengawal Visnu juga datang dan melarang pasukan Yama membawa kedua orang itu ke neraka. Mereka mempertahankan bahwa kedua orang itu telah membuat Visnu berkenan sehingga dosa-dosa mereka dihapuskan.
Kokilini telah menyenangkan Visnu dengan tariannya, sedangkan Matuli telah memasang umbul-umbul di kuil Visnu, pada saat memperbaiki kuil, dimana pada hari itu adalah pelaksanaan Dhvajarohana vrata. Hal ini membuat keduan kelompok pengawal itu berdebat yang kemudian dimenangkan oleh pengawal Visnu yang selanjutnya membawa Matuli dan Kokilini ke Visnuloka. Kahyangan Visnu. Setelah menikmati pahala mereka selama ribuan tahun disana mereka lahir sebagai Sumati dan Satyamati.

Mereka lahir sebagai Jatismara dan mampu mengingat semua kejadian dalam kehidupan mereka yang lampau. Oleh karena itulah Sumati terus melanjutkan ritual Dhvajarohana dan Satyamati secara rutin menari dikuil Visnu pada hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  JARASANDHA Kamsa menikah dengan dua putrid Jarasandha. Anak-anak perempuan Jarasandha ini adalah Asti dan Prapti. Mendengar bahwa Krishn...