KEHIDUPAN
LAMPAU SUMATI (Bag. 2)
Tujuh kehidupan yang lampau,
Sumati lahir sebagai seorang vaisya . ia telah menghalau seekor sapi yang ingin
minum di sebuah sumur. Dan karena itu adalah sebuah dosa maka setelah
kematiannya, ia bergabng dengan para pendosa yang lainnya, dalam sebuah neraka
yang dipenuhi dengan nyala api. Selama seratus tahun ia berada di neraka itu.
Pada suatu hari , sebuah desiran angin menghembus di neraka dan membawa sedikit
kesejukan bagi para pendosa yang seang kehausan dan kelaparan. Mereka sangat
heran dan memandang sekelilingnya dan melihat yama sedang membawa seorang
pendosa. Orang itu memandang pada Yama dan bertanya, “Katakanlah Yama mengapa
aku dibawa ke tempat ini? Apa dosaku? Seiingatku aku selalu mengikuti perbuatan
Dharma dan selalu menjadi raja yang baik bagi rakyat Videha. Lalu apa menjadi
dosaku?”
Yama kemudian menjawab” Dosamu
hanya sebuah dosa kecil, kau memiliki dua orang istri Pivari dan Susobhana.
Suatu hari Pivari sangat membutuhkanmu, namun sebaliknya kau malah pergi ke
tempat Susobhana. Ini adlah sebuah dosa. Ini adalah sebuah dosa yang mebuatmu
harus mendekam dalam penjara ini. Sekarang kau telah bebas dank au boleh pergi
kemana saja kau suka untuk menikmati semua pahala yang kau miliki”
Akan tetapi sang raja tidak mau pergi karena beliau ingin
melihat dan mengetahui mengapa par pendosa itu bisa berada disana,” Mengapa
burung-burung gagak itu menghancurkan mata mereka, mengapa mereka direbus dalam
air yang mendidih. Apa salah mereka?” Tanya sang raja. Para pengawal Yama
kemudian menjawab
Setiap orang harus mendapatkan
pahala dan dosa masing-masing. Jika sebuah pahala telah dinikmati maka pahla
itu akan habis. Demikian juga bila seorang pendosa telah menghabiskan semua
dosa-dosanya, maka dosa dan hukumannya yang harus dijalaninya juga telah habis.
Untuk dosa yang besar hukuman nya juga besar dan dosa kecil hukumannya juga
ringan. Sedangkan untuk punya yang kecil maka pahala yang diterima juga akan
kecil, sebaliknya. Segalanya telah diatur sedemikian rupa sehingga tidak aka
nada kesalahan sedikitpun.
Mereka yang mamandang rendah
dengan iri terhadap kekayaan orang lain maka matanya akan dikeluarkan oleh
burung-burung gagak neraka. Mereka yang menghina kitab suci dan meterjemahkan
secara tidak benar maka lidahnya akan ditarik keluar oleh burung-burung buas
yang ada dineraka. Mereka yang membuat permusuhan dalam keluargavatau hubungan seseorang maka tangannya akan dipotong. Mereka
yang mencuri atau menyebabkan penderitaan pada orang lain maka ia akan
dilemparkan ke dalam pasir yang panas. Mereka yang berbohong akan dipotong
tangannya dengan sebuah pedang yng tajam. Mereka yang menentang orang tua atau
mereka yang lebih tua akan dibakar tangannya. Mereka yang menghina para guru,
brahmana deva dan kitab suci akan dipasangkan anting besi di telinganya. Mereka
yang menghacurkan kuil akan dikuliti tubuhnya. Mereka yang pada saat diperlukan
oleh anak anaknya, istri, pelayan atau temannya, namun sebaliknya malah
meninggalkan mereka akan diberi daging mereka sendiri. Mereka yang mencuru akan
berhadapan dengan kalajengking beracun dan cacing beracun. Meeka yang hanya
makan sendiri tanpa memberikan kepada pelayan atau kerabatnya akan dipaksa
untuk memakan bara api.
Seorang brahmana yang mengambil uang
dari seorang pendosa akan terlahir sebagai seekor keledai. Seorang brahmana
yang mau menjadi pendeta bagi seorang pendosa, maka ia akan lahir sebagaiseekor
cacing. Mereka yang menginginkan kekayaan orang lain akan terlahir sebagai
sebagai seekor anjing. Mereka yang menghina menantu perempuannya akan terlahir
sebagai burung merpati. Pencuri juga lahir sebagai seekor cacing. Penghianat
akan terlahir sebagai seekor ikan. Mereka yang mencuri bahan pangan akan
terlahir sebagai seeokor tikus. Mereka yang makan makanan yang tidak
dipersembahkan pada para deva akan terlahir sebagai burung gagak. Mereka yang
mencuri makanan orang lain akan terlahir sebagai lalat. Pencuri beras akan
lahir sebagai kucing. Pencuri ikan lahir sebagai jangkrik. Mereka yang mencuri
wewangian akan terlahir sebagai rayap. Mereka yang mencuri kayu orang lain
terlahir sebagai semut.
Raja Videha sudah mendapatkan
jawaban dari apa yang ingin diketahuinya dari pengawal Yama. Pengawal Yama itu
kemudian berkata,” Sekarang waktunya untuk pergi ke surga, ayo, bersiaplah!”
Akan tetapi para pendosa yang ada disana berteriak, “Raja , jangan tinggalkan
kami, ketika anda berada disini desiran angin yang lembut bertiup dan
menghilangkan penderitaan kami. Mohon jangan pergi,”
Melihat hal yang memprihatinkan
itu maka raja Videha tidak mau meninggalkan neraka. Para pengawal Yama berusaha
untuk mencegahnya, namun ia tidak bisa dihalangi oleh siapapun karena tekadnya
sudah bulat. Bahkan deva Dharma sendiri yang datng kesana untuk memintanya
meninggalkan tempat itu namun sang raja menolaknya. Sang raja menawarkan pahala
yang dimilikinya pada para penguhuni neraka itu dan mereka pun terbebas dari
tempat yang menakutkan itu, sedangkan raja Videha kemudian dijemput oleh sebuah
kereta ilahi yang akan membawanya ke surga, atass perbuatan murah hati yang
dilakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar