TAPABRATA
PARVATI (Bag.3)
Parvati yang juga jatuh cinta
kepada Siva, tida tahu apa yang harus dilakukannya. Dia hanya memikirkan Siva
setiap saat. Suatu hari, rsi Narada datang dan memberitahuannya. “Siva hanya
berkenan dengan tapa brata. Tanpa melakukan tapa, bahkan Brahma sekalipun tidak
akan bisa bertemu Siva. Mengapa kau tidak melakukan tapa?
Parvati kemudian memutuskan untuk
melakukan nasehat Narada. Dia lalu meminta ijin pada kedua orang tuanya.
Ayahnya menyetujui keinginannya meskipun dengan berat hati. Dan ibunya, Menaka,
meskipun dia sama sekali tidak setuju anaknya melakukan tapa berat, namun
akhirnya perlahan-lahan dia setuju juga.
Selanjutnya Parvati meninggalkan
perhiasan dan pakaian mewahnya. Dia hanya memakai pakaian kulit kayu. Ada
sebuah puncak gunung yang bernama Gauri sikhara, di Himalaya. Di sanalah Parvati
melakukan tapasyanya. Meditasi yang dilakukannya sangat hebat. Selama
bermusim-musim, dia bermeditasi, duduk di atas tanah. Pada musim dingin, dia
bermeditasi di dalam air. Namun binatang buas tidak berani menggangunya. Para
dewa dan rsi berkumpul untuk menyaksikan kehebatan tapasyanya yang hebat itu.
Para dewa dan rsi juga mulai
berdoa pada Siva.” Tuan, tidakkah anda melihat Parvati sedang melakukan tapa
hebat?” Tanya mereka.” Tak seorangpun pernah melakukan tapa seperti ini
sebelumnya, tidak juga di masa datang. Mohon berikanlah dia apa yang
dimintanya.”
Siva kemudian mengambil wujud
seorang Brahmana tua dan menampakkan diri dihadapannya Parvati. Parvati menyambut
sang Brahmana dan mempersembahkan bunga dan buah sekedarnya bagaimana tradisi
menyambut orang suci.
“Mengapa kau melakukan tapa
brata? Apa yang ingin kau dapatan? “
Tanya sang Brahmana?”AKu ingin Siva menjadi suamiku” jawab Parvati.
“Kau benar-benar bodoh” kata sang
Brahmana.” Itu sama saja dengan menukar pasta cendana dengan seonggok lumpur.
Mungkinkah orang mau meninggalkan air sungai Gangga dan meminum air sumur?
Lebih baik kau menikah dengan salah satu dewa, seperti Indra. Siva adalah dewa
yang bodoh. Ia memiliki tiga mata dan lima wajah. Rambutnya dijalin bertumpuk
dan tubuhnya dilumuri abu. Dilehernya ada ular dan kalung bunga. Kemana-mana
selalu dikawal oleh para hantu. Ia tidak memiliki pakaian ataupun harta benda.
Tidak seorangpun tahu siapa orang tuanya. Ia tinggal di hutan dan lehernya
kebiru-biruan oleh racun hala-hala. Aku rasa jangan sia-siakan hidupmu.”
Kata-kata brahmana itu membuat
Parvati marah” Sesungguhnya kaulah yang bodoh” kata Parvati.” KAu tidak tahu
apa-apa tentang Siva. Ia adalah penguasa segala-galanya. Kau telah menghina
Siva dan ini adalah kutukan bagiku karena telah menghormatimu. Apalagi kau mau
menghina Siva sekali lagi, maka biarkan aku pergi dari sini. Aku tidak boleh
tinggal bersama orang yang menghina Siva.”
Ketika Parvati mau berangkat,
Siva kemudian kembali ke wujud asalnya lalu bersabda” Mau pergi kemana kamu?
Aku pikir kau berdoa padaku. Sekarang aku datang, apakah sekarang kau
meninggalkanku? Tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Mintalah
sebuah anugrah padaku!”
“Mohon nikahilah hamba
sebagaimana dalam aturan yang telah ditetapkan dalam kitab suci”jawab Parvati.
Maka Siva pun
setuju dan Parvati kembali ke rumahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar