Rabu, 06 Juni 2018

NARADA PURANA


TAPASYA ADITI

Tersebutlah seorang brahamana bernama Kasyapa yang merupakan ayah dari para dewa termasuk Indra. Kasyapa menikah dengan dua putri Daksa yaitu Diti dan Aditi. Para dewa (Aditya) adalah putra Aditi dan para asura (Daitya) adalah putra dari Diti.

Para dewa dan asura senantiasa selalu bermusuhan dan berperang satu sama lainnya. Para asura memiliki seorang raja yang amat sakti yang bernama Vali. Ia adalah putra dari Virocana dan cucu dari Prahlada. Dengan kesaktiannya, Vali berhasil menguasa seluruh dunia dan berencana untuk menahklukan surga. Dalam hal kekayaan ia hamper tak tertandingi lagi. Ia memilki jutaan gajah, kuda, kereta dan angkatan perang yang besar. Dua orang menterinya yang utama adalah Kumbhanda dan Kupakarna. Vali juga memiliki seratus orang putra yang dalam kesaktian dan kecerdasan, menyamai ayah mereka. Dan yang tertian diantara mereka bernama Vana.

Maka teror yang diberikan oleh serangan Vali ke Surga bisa dibayangkan kehebatannya. Mendapatkan ancaman itu, para dewa kemudian berhamburan ke luar untuk bertarung, sehingga terjadilah perang yang dasyat. Tak terhitung jumlah anak panah yang telah dilepaskan hingga langit tampak gelap. Suara roda kereta, ringkikan kuda, raungan gajah dan dentingan busur panah memenuhi medan laga. Mahluk-mahluk di alam semesta menjadi ketakutan seolah alam mereka akan dihancurkan. Para raksasa melemparkan bukit yang besar pada Indra yang kemudian menghancurkan bukit itu dengan anak panahnya. Pasukan gajah berperang melawan pasukan gajah, kuda dengan kuda dan kereta dengan kereta. Dan dalam kurun waktu yang singkat darah membanjiri medan perang dengan mayat mayat yang bergelimpangan. Peperangan itu berlangsung selama seribu tahun dan akhirnya para asura berhasil mengalahkan para dewa. Para dewa disingkirkan dari surge dan menyamar menjadi manusia di bumi.

Sementara itu, Aditi ibu dari para dewa, sangat sedih melihat keadaan anak-anaknya. Dia menginginkan para asura itu dihancurkan dan Indra bisa kembali ke surga. Maka ia kemudian pergi ke Himalaya dan berdoa kepada Visnu. Dia melakukan berbagai posisi meditasi. Sebagian dari tapasyanya ia bermeditasi dengan berdiri satu kaki, kemudian derdiri dengan jempol kaki. Untuk beberapa waktu ia hanya memakan buah buahan, kemudian dedaunan dan selanjutnya hanya meminum air saja. Dia melakukan semua itu tirakat selama seribu tahun.

Dan di tempat lain, Vali telah mengetahui tapabrata yang dilakukan oleh Aditi dan mengutus beberapa pengawalnya untuk menggangu tapa brata itu. Para asura ini kemudian menampakan diri dihadapan Aditi sebagai para dewa dan berkata.” Ibu mohon hentikanlah tapasyamu yang menyiksa diri itu. Tubuhmu sangat lemah dan ibu melakukan semua ini demi kami. Akan tetapi apakah ibu pikr kami akan bisa hidup jika ibu meninggal? Mohon hentikanlah semua ini.”

Namun Aditi tidak menghiraukan segala rayuan dan bujukan para raksasa itu. Dia tetap meneruskan meditasinya kepada Visnu dan ini membuat para raksasa itu marah besar dan dari kemarahannya mereka keluarlah nyala api yang sangat besar yang siap menelan aditi. Namun karena saking hebatnya tapa Aditi, api itu tidak sanggup menyentuh sedikitpun tubuh Aditi. Dan sebaliknya, api itu membakar seluruh isi hutan termasuk para raksasa yang telah mengganggu Aditi.

Setelah kurun waktu yang cukup lama, Visnu akhirnya berkenan menampakan diri dan bersabda,” Aku berkenan dengan tapasya mu. Apa yang kau minta?”

“Anda adalah penguasa segalanya. Mohon berikanlah kami perlidungan  dari para Asura itu” jawab Aditi.
“Aku akan melakukan permintaanmu”jawab Visnu. “ Aku akan lahir sebagai putramu. Dan dalam wujud itulah aku akanmenylamatkanmu dan putra-putramu.”

Maka setelah beberapa hari, Aditi melahirkan seorang anak yang dinamakan Vamana (orang cebol).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  JARASANDHA Kamsa menikah dengan dua putrid Jarasandha. Anak-anak perempuan Jarasandha ini adalah Asti dan Prapti. Mendengar bahwa Krishn...