Rabu, 06 Juni 2018

NARADA PURANA


DEVAMALI (bag.1)

Orang yang dengan setia memuja Visnu dikatakan sebagai mahluk yang selamanya terberkati.

Bertahun-tahun yang lampau, seorang brahmana yang bernama Devamali tinggal di daerah Raivata. Beliau sangat terpelajar dalam ilmu kitab suci, bermurah hati pada semua mahluk, dan yang lebih penting lagi ia adalah pemuja Visnu yang paling taat. Namun sayangnya, ia memiliki banyak anak dan teman dan seorang istri yang meminta perhatiannya. Dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia harus melakukan perdagangan, yang merupakan pelanggaran bagi seorang brahmana. Ia juga bergaul dengan orang-orang buangan, dan dengan demikian, ia dinyatakan melakukan banyak dosa.

Setelah beberapa tahun, lahirlah dua anak dari Devamali. Merekaa adalah Yajnamali dan Sumali. Perlahan-lahan Devamali mengajarkan pada anak-anaknya itu cara untuk mendapatkan uang.

Selanjutnya, pada  saat itu, telah membuat dan mengumpulkan banyak kekayaan dan harta benda. Pada suatu hari ketika ia sedang duduk menghitung uang emas yang dimilikinya, yang jumlahnya berjuta-juta keeping. Ia berpikir, “Aku telah mendapatkan banyak uang, lihatlah jumlah keeping emas yang berjuta-juta jumlahnya. Tapi sayang, aku harus melakukan semua itu dengan cara yang tidak benar, aku terpaksa menjual barang-barang yang sebenarnya tidak boleh aku sentuh. Tapi apakah tidak aneh, jika dengan jumlah kekayaanku yang tidak terhitung ini, aku masih merasa belum puas. Memang benar pernyataan bahwa kekayaan adalah akar dari segala kejahatan. Manusia selalu mengejar uang, meskipun gignya telah rontok dan kulitnya telah keriput. Orang yang mencari kedmaian seharusnya tidak boleh mengejar kekayaan. Aku rasa usahaku selama ini sudah cukup. Sekarang waktunya bagiku untuk memikirkan kehidupan di akhirat nanti.

Dengan berpikir seperti itu, Devamali memutuskan untuk mengabdikan diri dalam jalan dharma. Ia kemudian membagi harta bendanya menjadi empat dan memberikan dua bagian pada Yajnamali dan Sumali, sedaangkan sisanya ia simpan sendiri.

Dengan maksud untuk mendapatkan pahala, Devamali kemudian membangun kuil, taman, dan sumur. Ia pergi ke pinggir sungai Gangga untuk memberikan sumbangan pada Brahmana. Dalam proses itu, akhirnya ia kehilangan semua kekayaannya. Sehingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan tapasya di sebuah hutan yang dikenal bernama Vadrikasrama. Di dalam hutan itu tinggal banyak pertapa. Dan Devamali kemudian bergabung dengan mereka, ia terus terus bermeditasi pada wujud Brahman yang sejati.

Para rsi yang  disana juga memberikan banyak nasehat tentang spiritual. Ada juga seorang rsi, yang secara khusus mengajarkan tehnik yoga pada Devamali. Beliau adalah rsi Jananti. Melalui tehnik yoga itulah, Devamali berhasil melepaskan diri dari ilusi dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  JARASANDHA Kamsa menikah dengan dua putrid Jarasandha. Anak-anak perempuan Jarasandha ini adalah Asti dan Prapti. Mendengar bahwa Krishn...