UGRASENA (bag.3)
Raja Ugrasena memerintah di kota
Mathura. Raja negeri Vidarbha adalah Satyaketu. Dan Satyaketu memiliki seorang
putri yang bernama Padmavati. Padmavati ini menikah dengan Ugrasena.
Ugrasena menyayangi istrinya dan
setia kepadanya, namun Padmavati, istrinya tidak membalas kebaikan suaminya.
Dan jika dibandingkan dengan Satyaketu, Ugrasena memang lebih miskin dan
Padmavati selalu membanding-bandingkan kekayaan ayahnya dengan suaminya.
Setelah beberapa tahun berlalu,
Satyaketu meminta Ugrasena untuk mengutus Padmavati ke rumah ayahnya. Karena
Satyaketu sudah lama tidak bertemu dengan putrinya. Meskipun Ugrasena enggan
untuk berpisah dengan istrinya. Ia tetap mengijinkannya untuk mengunjungi
ayahnya.
Segala fasilitas yang disediakan
oleh Satyaketu ayahnya membuat Padmavati besar kepala dan menunjukkan sikap
seolah olah tidak mau kembali kepada suaminya.
Tersebutlah sebuah gunung yang
tidak jauh dari ibukota kerajaan Satyaketu. Suatu kali Padmavati kebetulan
melewati gunung itu untuk bermain-main. Kubera, dewa Kekayaan memiliki seorang
sahabat yang bernama Govila. Kebetulan pada saat itu Govila sedang melintas
dengan kereta angkasanya dan pandangannya tertuju pada Padmavati. Padmavati
yang cantik itu membuat Govila spontan jatuh cinta padanya. Melalui kekuatan
bhatinnya Govila mengetahui bahwa wanita yang mempesona ini adalah istri dari
raja Ugrasena. Karena Padmavati telah menikah, Govila menyadari bahwa ia tidak
mungkin menikahi wanita itu.
Ia mendapatkan sebuah akal. Ia
berubah wujudnya menjadi raja Ugrasena dan menghampiri Padmavati. Padmavati
tidak menyadari kalau itu bukanlah Ugrasena yang asli. Ia menyambut Ugrasena
seperti menyambut suaminya. Govila kemudiaan membuat Padmavati tertarik dengan
kelihaiannya dalam bernyanyi. Padmavati menjadi terkejut melihat perubahan
dalam diri Ugrasena yang tidak biasa bernyanyi, namun ia berbaik sangka mengira
suaminya mendapatkankekuatan gaib untuk bisa bernyanyi dengan baik.
Setelah mereka tinggal bersama
selama beberapa waktu. Padmavati mulai menyadari kalau yang diajaknya itu
bukanlah Ugrasena.
“Siapakah sebenarnya kamu dan
mengapa menipuku seperti itu?” Tanyanya” Kau bukan suamiku.”
“Memang bukan”jawab Govila.”Tapi
mengapa harus bingung? Aku Govila, teman dewa Kubera. Aku tidak akan menipumu
jika aku tidak mengetahui kalau kau tidak mencintai suamimu. Apakah kau akan
meninggalkannya jika kau mencintainya? Itu adalah salahmu sendiri.”
Setelah berkata begitu, Govila
pergi dan meninggalkan Padmavati yang merana. Dia kemudian kembali kepada raja
Ugrasena di Mathura. Sang raja ini dengan senang hati menerima kedatangan
istrinya. Setelah sepuluh tahun berlalu, lahirlah seorang anak dari rahim
Padmavati. Akan tetapi anak ini bukanlah anak dari Ugrasena melainkan anak dari
Govila. Anak ini adalah raja Kamsa yang akhirnya dibunuh oleh Krsna.
Setelah menceritakan kisah ini,
istri dari Vasudatta meminta suaminya agar benar-benar membuang putrid
satu-satunya. Tidak ada untung memiliki putri yang berhati jahat.
Vasudatta kemudian berkata pada
putrinya.” Karena kau menantuku yang baik hati Sivasarma telah pergi. Pergilah
ke tempat suamimu. Kau tidak lagi milik keluarga ini. Jika kau tidak berhasil
menemuinya maka pergilah kemana kau suka.”
Akhirnya Sudeva pergi dan di mana
pun ia berada orang orang tidak mau bersahabat dengannya. Ia diabaikan begitu
saja, tak seorangpun yang mau berteman dengannya. Jika melihatnya maka
orang-orang mulai berteriak .” Seorang pendosa datang” demikianlah mereka
berteriak lalu pergi menjauhi darinya.
Sudeva kemudian berpergian dari
kerajaan yang satu ke kerajaan lain. Dia amat miskin dan meminta-minta sedekah
untuk mempertahankan hidupnya, sebisa mungkin akhirnya dia sampai di kota
Vanasthala kerajaan Saurastra.
Dengan membawa mangkuk
peminta-minta, dia mengembara mengelilingi kota, meminta sedekah. Dan kali ini
ia tiba di sebuah bangunan mewah dengan tembok tinggi. Rumah itu penuh dengan
benda-benda berharga dan tampak jelas kalau rumah itu adalah milik seorang yang
kaya raya.
“Hamba kelaparan, bolehkah hamba
meminta sedekah? Tolonglah hamba”pintanya.
Pemilik rumah segera keluar
mendengar seruan pengemis itu dan memanggil istrinya yang bernama
Mangala,”Mangala “ demikian ia memanggil istrinya.” Di luar ada orang yang
meminta sedekah. Berikanlah sesuatu untuknya!”
Mangala kemudian memberikan
banyak makanan dan manisan untuk Sudeva. Ketika Sudeva sedang memakan pemberian
itu, pemiliki rmah menyapanya,” Siapakah anda? Mengapa anda berpergian sendiri
seperti ini dan mengapa keadaan anda begitu memprihatinkan?”
Ketika Sudva mendengar suara
pemilik rumah pada kalimat yang kedua itu. Dia kemudia tersadar kalau orang itu
tiada lain adalah Sivasarma. Dia tidak sanggup menjawab dan menundukakan wajah
karena perasaan malu.
“Mengapa dia tidak menjawab?”
tanya Mangala pada suaminya.” Dan mengapa dia tidak berani menatap wajahmu?”
“Aku akan memberitahu alasannya “
kata Sivasarma.” Sekarang aku mengenalnya. Dia adalah Sudeva, putri Vasudatta.
Dia adalah mantan istriku. Dia pasti datang untuk mencariku. Perlakukanlah dia
dengan baik.”
Sudeva terperanjat mendengar
kata-kata itu, dia tidak menduga kalau dirinya akan diperlakukan dengan baik
oleh mantan suaminya yang dulu dihinanya habis-habisan. Dan Mangala juga memperlakukan dengan sangat
baik. Teringat akan perbuatan kejamnya di masa lalu, ia menjadi menyesal tak
terhingga. Dan begitu besar penyesalannya hingga meluap menjadi kematiannya,
dia meninggal dalam penyesalan.
Segera setelah Sudeva meninggal. Utusan Yama
datang dan mengikat tubuhnya. Mereka kemudian menyeretnya untuk menghadap
kepada dewa Yama. Dewa kematian. Yama memberikan hukuman sesuai dengan
perbuatan para pendosa dan dalam hal ini dosa Sudeva amat berat. Dia dibuang
dari satu neraka ke neraka yang lain. Di satu neraka tubuhnya dipotong-potong
dengan senjata, dineraka lain tubuhnya direbus dalam tungku mendidih. Dan
setelah mendapatkan berbagai hukuman dalam berbagai neraka, maka Sudeva
terlahir kembali. Tapi dia lahir sebagai seekor semut. Setelah sebagai semut
mati, Sudeva beruntun terlahir sebagai berbagai jenis serangga dan binatang
hingga akhirnya menjadi babi betina.
“Sekarang anda sudah tahu
kisahku” kata babi betina itu pada permaisuri Sudeva.” Mohon lakukan sesuatu
untuk hamba agar terbebas dari penderitaan ini. Anda adalah wanita yang sangat
setia pada suami anda pasti anda telah banyak mengumpulkan banyak pahala. Raja
Iksvaku ibarat dewa Visnu dan anda adalah Laksmi. Mohon lakukanlah sesuatu
untuk hamba.”
“Aku akan memberikan pahala yang
aku kumpulkan selama periuode watu satu tahun” jawab sang permaisuri.
Segera setelah kata-kata itu
diucapkan babi betina itu menjadi seorang wanita ilahi, berpakaian yang amat
berkilau dan memakai berbagai perihasan permata. Sebuah kendaraan ilahi
(Vimana) turun dari langit dan membawanya ke surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar