Rabu, 06 Juni 2018

PADMA PURANA


UGRASENA (bag.3)

Raja Ugrasena memerintah di kota Mathura. Raja negeri Vidarbha adalah Satyaketu. Dan Satyaketu memiliki seorang putri yang bernama Padmavati. Padmavati ini menikah dengan Ugrasena.

Ugrasena menyayangi istrinya dan setia kepadanya, namun Padmavati, istrinya tidak membalas kebaikan suaminya. Dan jika dibandingkan dengan Satyaketu, Ugrasena memang lebih miskin dan Padmavati selalu membanding-bandingkan kekayaan ayahnya dengan suaminya.

Setelah beberapa tahun berlalu, Satyaketu meminta Ugrasena untuk mengutus Padmavati ke rumah ayahnya. Karena Satyaketu sudah lama tidak bertemu dengan putrinya. Meskipun Ugrasena enggan untuk berpisah dengan istrinya. Ia tetap mengijinkannya untuk mengunjungi ayahnya.

Segala fasilitas yang disediakan oleh Satyaketu ayahnya membuat Padmavati besar kepala dan menunjukkan sikap seolah olah tidak mau kembali kepada suaminya.

Tersebutlah sebuah gunung yang tidak jauh dari ibukota kerajaan Satyaketu. Suatu kali Padmavati kebetulan melewati gunung itu untuk bermain-main. Kubera, dewa Kekayaan memiliki seorang sahabat yang bernama Govila. Kebetulan pada saat itu Govila sedang melintas dengan kereta angkasanya dan pandangannya tertuju pada Padmavati. Padmavati yang cantik itu membuat Govila spontan jatuh cinta padanya. Melalui kekuatan bhatinnya Govila mengetahui bahwa wanita yang mempesona ini adalah istri dari raja Ugrasena. Karena Padmavati telah menikah, Govila menyadari bahwa ia tidak mungkin menikahi wanita itu.

Ia mendapatkan sebuah akal. Ia berubah wujudnya menjadi raja Ugrasena dan menghampiri Padmavati. Padmavati tidak menyadari kalau itu bukanlah Ugrasena yang asli. Ia menyambut Ugrasena seperti menyambut suaminya. Govila kemudiaan membuat Padmavati tertarik dengan kelihaiannya dalam bernyanyi. Padmavati menjadi terkejut melihat perubahan dalam diri Ugrasena yang tidak biasa bernyanyi, namun ia berbaik sangka mengira suaminya mendapatkankekuatan gaib untuk bisa bernyanyi dengan baik.

Setelah mereka tinggal bersama selama beberapa waktu. Padmavati mulai menyadari kalau yang diajaknya itu bukanlah Ugrasena.

“Siapakah sebenarnya kamu dan mengapa menipuku seperti itu?” Tanyanya” Kau bukan suamiku.”

“Memang bukan”jawab Govila.”Tapi mengapa harus bingung? Aku Govila, teman dewa Kubera. Aku tidak akan menipumu jika aku tidak mengetahui kalau kau tidak mencintai suamimu. Apakah kau akan meninggalkannya jika kau mencintainya? Itu adalah salahmu sendiri.”

Setelah berkata begitu, Govila pergi dan meninggalkan Padmavati yang merana. Dia kemudian kembali kepada raja Ugrasena di Mathura. Sang raja ini dengan senang hati menerima kedatangan istrinya. Setelah sepuluh tahun berlalu, lahirlah seorang anak dari rahim Padmavati. Akan tetapi anak ini bukanlah anak dari Ugrasena melainkan anak dari Govila. Anak ini adalah raja Kamsa yang akhirnya dibunuh oleh Krsna.

Setelah menceritakan kisah ini, istri dari Vasudatta meminta suaminya agar benar-benar membuang putrid satu-satunya. Tidak ada untung memiliki putri yang berhati jahat.

Vasudatta kemudian berkata pada putrinya.” Karena kau menantuku yang baik hati Sivasarma telah pergi. Pergilah ke tempat suamimu. Kau tidak lagi milik keluarga ini. Jika kau tidak berhasil menemuinya maka pergilah kemana kau suka.”

Akhirnya Sudeva pergi dan di mana pun ia berada orang orang tidak mau bersahabat dengannya. Ia diabaikan begitu saja, tak seorangpun yang mau berteman dengannya. Jika melihatnya maka orang-orang mulai berteriak .” Seorang pendosa datang” demikianlah mereka berteriak lalu pergi menjauhi darinya.
Sudeva kemudian berpergian dari kerajaan yang satu ke kerajaan lain. Dia amat miskin dan meminta-minta sedekah untuk mempertahankan hidupnya, sebisa mungkin akhirnya dia sampai di kota Vanasthala kerajaan Saurastra.

Dengan membawa mangkuk peminta-minta, dia mengembara mengelilingi kota, meminta sedekah. Dan kali ini ia tiba di sebuah bangunan mewah dengan tembok tinggi. Rumah itu penuh dengan benda-benda berharga dan tampak jelas kalau rumah itu adalah milik seorang yang kaya raya.

“Hamba kelaparan, bolehkah hamba meminta sedekah? Tolonglah hamba”pintanya.

Pemilik rumah segera keluar mendengar seruan pengemis itu dan memanggil istrinya yang bernama Mangala,”Mangala “ demikian ia memanggil istrinya.” Di luar ada orang yang meminta sedekah. Berikanlah sesuatu untuknya!”

Mangala kemudian memberikan banyak makanan dan manisan untuk Sudeva. Ketika Sudeva sedang memakan pemberian itu, pemiliki rmah menyapanya,” Siapakah anda? Mengapa anda berpergian sendiri seperti ini dan mengapa keadaan anda begitu memprihatinkan?”

Ketika Sudva mendengar suara pemilik rumah pada kalimat yang kedua itu. Dia kemudia tersadar kalau orang itu tiada lain adalah Sivasarma. Dia tidak sanggup menjawab dan menundukakan wajah karena perasaan malu.

“Mengapa dia tidak menjawab?” tanya Mangala pada suaminya.” Dan mengapa dia tidak berani menatap wajahmu?”

“Aku akan memberitahu alasannya “ kata Sivasarma.” Sekarang aku mengenalnya. Dia adalah Sudeva, putri Vasudatta. Dia adalah mantan istriku. Dia pasti datang untuk mencariku. Perlakukanlah dia dengan baik.”

Sudeva terperanjat mendengar kata-kata itu, dia tidak menduga kalau dirinya akan diperlakukan dengan baik oleh mantan suaminya yang dulu dihinanya habis-habisan. Dan  Mangala juga memperlakukan dengan sangat baik. Teringat akan perbuatan kejamnya di masa lalu, ia menjadi menyesal tak terhingga. Dan begitu besar penyesalannya hingga meluap menjadi kematiannya, dia meninggal dalam penyesalan.

 Segera setelah Sudeva meninggal. Utusan Yama datang dan mengikat tubuhnya. Mereka kemudian menyeretnya untuk menghadap kepada dewa Yama. Dewa kematian. Yama memberikan hukuman sesuai dengan perbuatan para pendosa dan dalam hal ini dosa Sudeva amat berat. Dia dibuang dari satu neraka ke neraka yang lain. Di satu neraka tubuhnya dipotong-potong dengan senjata, dineraka lain tubuhnya direbus dalam tungku mendidih. Dan setelah mendapatkan berbagai hukuman dalam berbagai neraka, maka Sudeva terlahir kembali. Tapi dia lahir sebagai seekor semut. Setelah sebagai semut mati, Sudeva beruntun terlahir sebagai berbagai jenis serangga dan binatang hingga akhirnya menjadi babi betina.

“Sekarang anda sudah tahu kisahku” kata babi betina itu pada permaisuri Sudeva.” Mohon lakukan sesuatu untuk hamba agar terbebas dari penderitaan ini. Anda adalah wanita yang sangat setia pada suami anda pasti anda telah banyak mengumpulkan banyak pahala. Raja Iksvaku ibarat dewa Visnu dan anda adalah Laksmi. Mohon lakukanlah sesuatu untuk hamba.”

“Aku akan memberikan pahala yang aku kumpulkan selama periuode watu satu tahun” jawab sang permaisuri.

Segera setelah kata-kata itu diucapkan babi betina itu menjadi seorang wanita ilahi, berpakaian yang amat berkilau dan memakai berbagai perihasan permata. Sebuah kendaraan ilahi (Vimana) turun dari langit dan membawanya ke surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  JARASANDHA Kamsa menikah dengan dua putrid Jarasandha. Anak-anak perempuan Jarasandha ini adalah Asti dan Prapti. Mendengar bahwa Krishn...