Sabtu, 02 Juni 2018

PADMA PURANA

SOMASARMA

Terdapatlah seorang brahmana yang bernama Somasarma (yang dimaksud di sini bukanlah Somasarma putra Sivasarma).

Somasarma tinggal di sebua tirtha (tempat suci) yang bernama Vamana tirtha di pinggir  sungai Reva. Istrinya  bernama Sumana. Somasarma dan Sumana adalah pasangan yang miskin. Mereka juga tidak memiliki seorang anakpun. Inilah yang membuat Somasarma selalu sedih. Sumana kemudian menyarankan suaminya meminta nasehat rsi Vasistha. Barang kali sang rsi bisa membantu agar mereka bisa memiliki seorang putra.

Somasarma kemudian pergi ke pertapaan rsi Vasistha. “Mengapa hamba ini miskin dan mengapa hamba tidak memiliki seorang putrapun?” demikian pertanyaanya.

“ Kau miskin karena dosa-dosamu yang kau lakukan di masa yang lalu” jawab sang rsi.” Aku akan menceritakannya kepadamu.”

Dalam kehidupannya yang lalu, Somasarma telah terlahir sebagai sudra. Ia telah menghabiskan masa hidupnya  dengan bertani dan berternak dan telah memiliki banyak kekayaaan. Namun ia tidak pernah menyumbangkan sedekah. Ia juga tidak mau mendengarkan sastra dan kitab suci ataupun bertirtha yatra ke tempat-tempat suci. Ia telah terobsesi untuk mengumpulkan kekayaan. Karena dosa inilah Somasarma  terlahir sebagai orang miskin dalam  kehidupannya yang sekarang ini.” Tapi jika semua yang telah hamba lakukan adalah dosa maka bagaimana hamba bisa terlahir sebagai seorang brahmana sekarang ini?” Tanya Somasarma.” Mengapa hamba tidak terlahir sebagai sudra lagi?”

“Kau terlahir sebagai seorang brahmana  karena kau telah melakukan  beberapa perbuatan baik dalam kehidupanmu yang lalu, aku akan menceritakannya.

Di ceritakan ketika Somasarma terlahir sebagai sudra, seorang brahmana terpelajar pemuja Visnu, datang kepadanya sebagai seorang tamu yang terhormat. Suklapaksa adalah pertengahan bulan, periode dimana bulan bersinar penuh dan ekadasi tithi adalah hari kesebelas dalam satu bulan. Keesokan harinya, dari saat brahmana itu datang adalah hari ekadasi  dan sang brahmana melakukan segala vrata (kegiatan agama) yang diwajibkan untuk hari itu. Melihat brahmana yang melakukan ritual puasa dan segalanya, Somasarma juga ikut melakukan Vrata itu. Karena perbuatannya ini Somasarma kemudian terlahir sebagai seorang brahmana.

“Yang harus kau lakukan sekarang ini adalah “ lanjut sang rsi “ Berdoa kepada Visnu. Hanya Visnu lah yang bisa melebur, mengampuni dosamu dan memberikan seorang putra padamu.”

Somasarma dan Sumana kemudian pergi ke pinggir sungai Reva ke sebuah tirtha bernama Kapilasangama. Merekapun mulai berdoa pada Visnu di sana. Mereka mengulang-ulang mantra yang ditunjukan pada Visnu. Ada banyak sekali godaan  ketika Somasarma bermeditasi yang hampir membuatnya putus asa.

Tiba-tiba disampingnya ada seekor ular berbisa , binatang buas hantu dan raksasa. Namun ia tidak membperdulikan dan melanjutkan meditasinya. Panas, dingin dan hujan membuatnya menderita. Namun ia tidak tergoyahkan.

Visnu akhirnya berkenan dan muncul di depan Somasarma. Beliau berwarna biru dan memakai busana kuning. Kedua matanya seperti bunga teratai dan beliau membawa banyak senjata di tangaNya.
“Aku berkenan dengan doamu”sabda sang Visnu.” Apa yang bisa aku lakukan untukmu? Apakah kau ingin meminta suatu anugrah ?”

“Ya benar. Hamba ingin meminta sesuatu”jawab Somasarma”Mohon berikanlah hamba anugrah di mana hamba bisa selalu patuh dan setia pada anda. Mohon pastikanlah hamba agar tidak miskin lagi. Dan mohon berikalah hamba anugrah agar hamba bisa memiliki seorang putra yang akan selalu setia memja anda.
Visnu kemudian menjamin semua permintaan itu.
Maka seorang putra bernama Suvrata terahir pada Somasarma dan Sumana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  JARASANDHA Kamsa menikah dengan dua putrid Jarasandha. Anak-anak perempuan Jarasandha ini adalah Asti dan Prapti. Mendengar bahwa Krishn...